Ingin Menjadi Sepertinya
Dengan langkah pertama ku meletelakkan kakiku ke dalam kelas yang akan menjadi tempat baruku untuk menimba ilmu. Banyak sekali teman teman yang baru saja ku temui. Terlihat asing tetapi di waktu kedepannya, pasti kami selalu bersama menjadi keluarga. Tempatnya tidak terlalu asing karena aku memang sudah pernah datang ke sekolah ini. Terdengar suaranya yang lantang menyambut kami semua dengan bahagia. Ku lihat sosoknya, ia lah wali kelas yang ku tunggu tunggu.
“Dek, kamu beruntung sekali punya wali kelas yang seperti dia”. Awalnya aku merasa bingung dari kalimat yang telah dilontarkan oleh kakaku. Tetapi sekarang saya dapat merasakannya, kehangatan yang ia berikan ketika menyambut kami, terbukanya beliau kepada kami yang membuat kami merasa bahwa beliau merupakan tempat yang nyaman untuk bersandar, beliau yang selalu terlihat bersemangat sehingga kami pun dapat merasakan hal yang sama. Guru seperti dirinya merupakan sosok yang tidak akan pernah aku lupakan.
Inilah pertama kalinya aku bertemu dan dibimbing dengan guru seperti beliau. Dengan dirinya yang hadir di dalam kehidupanku, membuatku ingin menjadi seperti beliau. Yang dapat menyemangati teman, terbuka dengan mudah, tidak mengenal lelah, bahkan jika memang di saat beliau lelah, beliau selalu mencoba untuk energetik agar orang-orang disekitarnya tidak merasa canggung. Meskipun waktu itu sudah berlalu, meskipun aku sudah naik ke tingkat yang lebih tinggi, pengalaman bersamanya merupakan waktu yang berharga di masa SMPku ini. Terima kasih atas semua jasamu, wahai guruku.
Penulis : Quintza Shainaya Aisha-8 bilingual 2